MSAA Pos – Salah satu upaya meningkatkan kualitas layanan lembaga ialah melalui program benchmarking. Hal itu yang dilaksanakan oleh Ma’had Al-Jami’ah UIN Syarif Jakarta terhadap Ma’had Sunan Ampel al-Aly (MSAA) UIN Malang pada hari Kamis (07) kemarin.
Tak kurang dari 5 orang yang terdiri dari Mudir Ma’had UIN Jakarta beserta seluruh jajarannya yang datang ke Malang. Mereka tiba di Ma’had UIN pada pukul 10.15 WIB. Setelah sesi penyambutan, acara berlanjut di halaqoh Ma’haf lantai 1.
Acara benchmarking dibuka dengan pembacaan al-Fatihah, kemudian dilanjut sesi sambutan dari perwakilan masing-masing lembaga. Dari kubu UIN Syarif disampaikan langsung oleh mudir Ma’had, Dr. M. Suryadinata, M.A, sementara dari pihak Ma’had disampaikan oleh Fahmi Shofrillah, S.H.
Dalam sambutannya, Suryadinata menyampaikan banyak terimakasih sekaligus harapan dan tujuannya datang ke Ma’had UIN Malang.
“Saya ucapkan terimakasih karena telah menerima kami. Tadi sambutannya begitu hangat. Dan tentu, tujuan kami datang ke Malang ialah untuk belajar seputar pengelolaan Ma’had, khususnya seperti poin-poin yang tertera di surat resmi kemarin,” ucap mudir Ma’had UIN Syarif.
Sambutan tersebut dibalas hangat oleh pihak Ma’had UIN Malang. Sebagaimana yang disampaikan oleh koordinator Murabbi/ah, Fahmi Shofrillah, S.H tentang keterbukaan sekaligus komitmen untuk saling berbagi.
“Tentu, kami juga tidak menutup diri untuk belajar dari Ma’had UIN Syarif Jakarta. Karena memang dalam perkembangannya, koordinasi dan kolaborasi antar lembaga menjadi penting sebagai upaya berbenah. Mengingat masih banyak hal yang harus dibenahi dari pihak Ma’had UIN,” tegasnya.
Setelah itu, sesi diskusi dimulai secara non formal dalam suasana santai. Diawali pemaparan materi dari pihak Ma’had UIN yang berisi kegiatan akademik hingga non akademik, lalu disambut beragam pertanyaan dari pihak Ma’had UIN Syarif Hidayatullah.
Selama sesi diskusi berlangsung, banyak aspek yang dibahas. Mulai dari bagaimana pengelolaan taklim akademik, muallim/ah, kegiatan sehari-hari mahasantri, seputar anggaran, sekaligus roda organisasi sebagai penggerak seluruh kegiatan Ma’had UIN Malang. Antusias seluruh peserta forum juga tampak dari bagaimana mereka memberikan pertanyaan dan jawaban.
“Kalau di kami kan tidak diwajibkan, jadi jumlahnya tidak terlalu banyak. Sehingga, bebannya juga tidak terlalu serius,” ucap salah satu rombongan UIN Syarif yang disambut tawa renyah dari seluruh peserta forum.
Dari saking antusiasnya berdiskusi, tak terasa waktu berlalu begitu saja. Terhitung empat jam diskusi lintas pembahasan terjadi di dalam forum. Pastinya, pihak Ma’had UIN Syarif tidak ingin menyia-nyiakan sesi sharing dengan Ma’had UIN yang dikenal sebagai kiblat Ma’had se-PTKIN seluruh Indonesia.
Acara ditutup dengan pembacaan do’a oleh Mudir Ma’had UIN Syarif Hidayatullah yang sekaligus dosen di Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Hadist. Lalu diikuti sesi dokumentasi dan pemberian cinderamata dari pihak UIN Malang pada Ma’had UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sebagai informasi, benchmarking adalah program studi banding di mana suatu lembaga tertentu akan banyak belajar dari lembaga lain. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan lembaga guna menghasilkan lulusan yang unggul.
Tinggalkan Komentar