MSAA Pos – Belajar pengelolaan Ma’had kampus, IAIN Palopo menggelar kunjungan ke Ma’had Sunan Ampel al-Aly (MSAA) UIN Malang pada hari selasa (26) kemarin. Kegiatan tersebut bertempat di halaqoh Ma’had Lantai 1 yang diikuti oleh seluruh murabbi/ah, staf, beberapa pengasuh, dan tentunya Dr. KH. Badruddin Mohammad, M.HI selaku mudir MSAA.
Ucapan mohon maaf dan terimakasih pun disampaikan oleh Direktur Ma’had Al-Jami’ah IAIN Palopo, Dr. Mardi Takwim, M.HI di sesi sambutan guna mengawali sesi diskusi.
“Kalau kita membuka sejarah, memang Ma’had UIN yang pertama dibentuk. Sehingga, sangat pas bagi kami untuk menimba banyak ilmu dari Ma’had UIN Malang. Tentu, kami mengucapkan banyak terimakasih atas kesedian pimpinan menerima kami. Dan juga mohon maaf bila kedatangan kami merepotkan pimpinan dan seluruh teman-teman di sini,” jelasnya.
“Dari pertemuan ini, harapan dari kami ialah semoga apa yang menjadi arahan dan nasehat dari Buya Badruddin selaku Mudir MSAA UIN Malang, bisa diterapkan di Ma’had Al-Jami’ah IAIN Palopo,” tambahnya.
Selain itu, Wakil rektor 3 IAIN Palopo bidang kemahasiswaan, Dr. Mustaming S.Ag, M.HI, menyampaikan harapannya atas terselenggaranya kegiatan kunjungan ke MSAA UIN Malang.
“Musyrif/ah nantinya akan menginap beberapa malam untuk belajar bagaimana mengelola Ma’had Al-Jami’ah. Hal ini agar pembinaan anak-anak kita ke depannya nanti sesuai dengan tuntunan syari’at islam. Sebab, hampir seluruh mahasiswa itu backroundnya dari umum. Di IAIN Palopo hampir 90% mahasiswa berasal dari sekolah-sekolah umum,” ujarnya.
Setelah itu, acara dilanjut dengan sesi diskusi yang dipimpin oleh Buya Badruddin dan Yai Wildana. Beragam pertanyaan dari IAIN Palopo pun dibahas secara detail. Mulai dari eksistensi Ma’had secara umum, hingga bagaimana pengaruh yang diberikan Ma’had terhadap perjalanan akademik mahasiswa.
“Adanya Ma’had adalah sebagai bentuk usaha seluruh pimpinan untuk mewujudkan dua pilar UIN Malang yang berbunyi kedalaman spiritual dan keagungan akhlak. Mengingat dua pilar sebelumnya yang berisi kematangan profesional dan keluasan ilmu telah didapatkan di jurusan masing-masing,” jelas Wildana.
Sebagai informasi, rombongan dari IAIN Palopo berjumlah 13 orang yang terdiri dari Direktur Ma’had, Wakil rektor 3 bidang kemahasiswaan, lima musyrifah, tiga musyrif, satu dosen, dua staf Ma’had.
Buya Badruddin selaku mudir juga menjelaskan bagaimana kekuatan MSAA ditopang dengan adanya integrasi Ma’had dengan universitas yang mewajibkan seluruh mahasiswa baru untuk mengikuti kegiatan Ma’had selama satu tahun.
“Jadi, mahasantri yang tidak lulus ma’had, akan mengalami hambatan dalam perjalanan akademiknya. Mengingat mereka tidak bisa mengambil mata kuliah agama sesuai dengan sistem dan prosedur yang sudah ditetapkan,” terang Buya.
Kegiatan pun ditutup dengan pemberian cinderamata dari pihak Ma’had Al-Jami’ah IAIN Palopo terhadap Ma’had Sunan Ampel al-Aly UIN Malang.
Tinggalkan Komentar