Malang – Setelah Ta’aruf HI, UPKM Halaqoh Ilmiah (HI) kembali mengadakan acara, yaitu diskusi lima menitan (dilan). Diskusi yang diselenggarakan pada Kamis (03/10/2019) di ruang pertemuan kantin lantai 2 Pusat Mahad Al Jamiah ini merupakan kegiatan awal di tahun ajaran 2019-2020.
Peserta diskusi hanya dikhususkan untuk para pengurus HI dan anggota HI yang sudah dinyatakan lolos seleksi open recruitment. Diskusi yang mengangkat tema “Apakah Meningkatkan Kesehatan Dunia Akan Menuntun kepada Peledakan Populasi Dunia?” merupakan rangkaian dari sekian diskusi yang akan diselenggarakan setiap minggu oleh UPKM HI selama setahun ke depan.
Sebenarnya, tema diskusi ini diambil dari judul esai yang ditulis oleh salah satu anggota HI, Farid Aldi. Pembicara yang diundang dalam diskusi tersebut, yaitu Farid Aldi sendiri (penulis esai) dan Achmad Fadil BS (mahasiswa jurusan IAT sekaligus sebagai pembanding). Dan, kegiatan diskusi langsung dimoderatori oleh Durratun Nashihah, musyrifah Mabna Fatimah Az Zahrah.
Menurut Farid, sapaan akrabnya, dalam rentang waktu 20 tahun jumlah populasi di dunia meningkat 2x lipat. Tercatat pada tahun 1990 jumlah penduduk yang ada di muka bumi sebanyak 5,33 miliyar dan meningkat menjadi 7,38 miliyar pada tahun 2015. Diperkiran, jumlah penduduk di dunia akan terus bertambah setiap tahunnya.
Meledaknya populasi orang di dunia sedikit banyak bisa berdampak pada kualitas hidup. Farid memaparkan bahwa kemiskinan, kejahatan, kekacauan, dan penyakit yang merebak di dunia salah satunya disebabkan oleh banyaknya populasi manusia yang diakibatkan oleh kurangnya perhatian khusus dan penanganan yang baik dari pemerintah di suatu negara tertentu.
Di samping menjelaskan tentang kondisi dunia yang semakin kacau, ia juga memaparkan isu-isu yang terkini. Salah satunya ialah jumlah perbandingan antara laki-laki dan perempuan. Sebagaimana dikutip dari penelitian di salah satu jurnal, bahwa perbandingan jumlah populasi laki-laki dan perempuan di dunia adalah sama. Yaitu satu banding satu.
Peserta yang hadir tidak kurang 70 anak. Mereka juga sangat antusias ketika mengikuti diskusi.
Menurut Nashrul Ulum, tujuannya diadakannya diskusi ini dapat membuka wawasan mahasantri MSAA akan isu-isu dunia yang sedang terjadi saat ini. “Harapannya, semoga Mahasantri bisa menjadi orang yang tidak kudate (kurang update) tentang masalah atau isu-isu yang sedang terjadi di dunia sekarang. Selain itu, diskusi ini bisa menjadi wadah dan sarana untuk menukar ide dan aspirasi Mahasantri, sehingga bisa tercipta Mahasantri yang mempunyai daya nalar yang kritis, saintis, dan logis”, tutur CO Divisi Diskusi dan Penalaran Nashrul Ulum.
Tinggalkan Komentar