Isra’ Mi’raj; Rahasia di Balik Perjalan Suci Sang Baginda

On 09/04/2019 by admin

Malang — Pusat Mahad al Jamiah UIN Maliki Malang memperingati Isra Mi’raj di Masjid at Tarbiyah pada tanggal 4 April 2019. Acara ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw, dimana pada peristiwa ini Nabi Muhammad diberangkatkan oleh Allah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dalam waktu satu malam. Setelah dari Masjidil Aqsa, kemudian Nabi Muhammad diangkat ke langit ke tujuh untuk bertemu dengan Allah di singgasana-Nya. Dalam peristiwa Isra Mi’raj, Nabi diperintah untuk menunaikan shalat lima waktu dalam sehari.

Dr. Syuhadak, selaku ketua takmir Masjid at Tarbiyah sekaligus ketua pelaksana acara, menyampaikan bahwasannya acara peringatan Isra’ Mi’raj merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Pusat Mahad al Jamiah dan harus diikuti oleh seluruh warga Ma’had.

Dalam sambutannya, beliau juga berpesan bahwa perayaan Isra’ Mi’raj jangan dimaknai sebagai acara seremonial belaka, tetapi lebih dari itu. Acara ini harus dijadikan salah satu cara untuk menteladani akhlak Rasulullah sebagai suri tauladan yang baik. “Yang terpenting dari Isra’ Mi’raj bagi kita, umat Muslim, bukan acaranya atau perayaannya, akan tetapi sejauh mana kita bisa merefleksikan akhlak Rasulullah di kehidupan kita”, pesan beliau kepada seluruh hadirin yang hadir.

Selain itu, salah satu muysrif Ibn Sina, Zulfian Syah, mengatakan bahwasannya para musyrif dan mahasantri menyambut hari besar ini dengan suka cita. “Jadi peringatan Isra’ Mi’raj adalah sebuah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kami. Selain kami bisa mendapatkan ilmu dari penceramah, kami juga bisa berkumpul di satu tempat (masjid) dengan teman-teman yang lain”, ujar Zulfi dengan semangat.

Acara yang bertemakan Rahasia di Balik Perjalan Suci Sang Baginda ini diisi langsung oleh salah satu dosen UIN Maliki Malang, yaitu Dr. KH. Muhammad Yahya, M.A, Ph.D. Dalam ceramahnya beliau membahas Isra’ Mi’raj cukup panjang dan mendalam. Meskipun panjang, para hadirin yang hadir tidak merasa bosan mendengar ceramah yang disampaikan Dr. Yahya. Hal ini karena pembawaan ceramah Dr. Yahya menggunakan bahasa yang cukup santai dan mudah dipahami. Terkadang beliau juga menyelipkan guyonan di tengah-tengah ceramahnya.

Salah satu isi ceramahnya ialah beliau menjelasakan tentang perjalanan Nabi Muhammad ketika Isra’. Dikisahkan di dalam Al Quran perjalanan Nabi Muhammad dimulai dari Mekkah, Masjidil Haram, ke Yerussalem, Masjdil Aqsa dengan jarak 1.400 km dengan menggunakan buroq.  Sebagian ulama hadist menggambarkan buraq sebagai makhluk yang kuat, indah, dan sangat cepat. Saking cepatnya, perjalanan Nabi Muhammad dari bumi menuju ke langit hanya ditempuh dalam jangka waktu satu malam saja.

Ada banyak peristiwa yang dialami nabi ketika melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj. Salah satunya ialah beliau bertemu dengan para nabi terdahulu seperti Nabi Musa, Nabi Ibrahim, dan Nabi Isa. Selain itu, dalam perjalanannya nabi juga bertemu dengan orang sedang yang memukul kepalanya sendiri. “Orang yang memukul kepalanya sendiri merupakan sebuah representasi dari orang-orang yang lalai dalam melaksanakan shalat yang lima waktu”, kata Dr. KH. Syuhadak dalam sambutannya.

Ceramah Dr. Yahya tentang perjalanan Nabi Muhammad ketika Isra’ Mi’raj dibawakan cukup detail. Beliau terkadang membenturkan peristiwa perjalanan Isra’ Mi’raj dengan bukti-bukti yang ilmiah. Namun yang paling inti di balik peristiwa Isra’ dan Mi’raj ialah perintah Allah kepada Nabi tentang Sholat. “Hakikatnya peristiwa Isra’ dan Mi’raj itu salah satu firman-Nya mengenai perintah shalat”, tutur Dr. Yahya. (DanShaf)

Leave a Reply