GENTA (Golden English Training) Pare Kediri Adakan Studi Komparasi Bersama MSAA

On 18/09/2012 by admin

Ma’had Sunan Ampel Al Ali UIN Maulana Malik Ibrahim Malang lagi-lagi menjadi salah satu ikon percontohan kampus dengan manajemen bahasanya yang baik. Minggu kemarin (16/9) salah satu institusi resmi kursus bahasa Inggris di Pare Kediri, GENTA (Golden English Training) English Course mengadakan studi komparasi dengan MSAA terkait dengan sistem pengelolaan lingkungan berbahasa. Pimpinan GENTA English Course. Eko, menyebutkan bahwa kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang memiliki cara pengelolaan yang efektif dalam kebahasaan, hal ini mungkin bisa diadaptasi oleh lembaga mereka, sehingga tujuan untuk memajukan Negara dapat tercapai dengan mudah.

Pengenalan manajemen kebahasaan MSAA oleh staff Mahad, Penny Respati Yurisa dan Harir Mubarok mengatakan bahwa tidak hanya pihak-pihak tertentu saja yang mengaplikasikannya. Seluruh pihak Mahad harus saling mengintegrasikan komitmen untuk mewujudkannya. Tak hanya mempelajari bahasa saja, tetapi dasar dari seluruh kesuksesan adalah kerja sama yang baik dari seluruh jajaran. Implementasinya adalah pendampingan yang baik oleh musyrif/ah sehingga semua program dapat terealisasi dengan baik dan lancar sesuai perencanaan.

Keingintahuan kru GENTA semakin tinggi, terlebih karena controlling paling dasar dianggap sebagai tonggak kesuksesan manajemen kebahasaan Mahad. Adanya loyalitas dan totalitas para musyrif/ah sebagai mediator kebahahasaan sangat berpangaruh besar dalam pengaplikasian di lapangan. Salah seorang kru GENTA, Tri Susanti tertarik membahas apresiasi musyrif/ah dalam mengabdi, solidaritas mereka dalam bekerja sama serta keikhlasan mereka untuk mendampingi selama 24 jam selama satu tahun. Selain itu, salah satu infus dalam solidaritas mereka adalah apresiasi besar dari Rektor UIN terhadap para pelaksana kebijakan ini. Evaluasi diri dan devisi juga dianggap sebagai solusi yang baik untuk meningkatkan fungsi lingkungan berbahasa. Tidak heran, kampus ini menjadi ikon besar hampir semua universitas di Indonesia, tutur Eko.eL-Ma’rifah (qy/ng)

Leave a Reply