Berbagi rezeki dengan berbuka puasa bersama merupakan hal yang lumrah. Lalu bagaimana dengan sahur bersama? Hmm…tentu masih janggal di telinga. Di hari ke-21 bulan Ramadhan, UIN Maliki Malang menggelar sahur bersama Shinta Nuriyah, istri Alm. KH. Abdurrahman Wahid (21/8).
Bertempat di Gedung Spot Center, acara yang dimulai pada pukul 01.00 dini hari ini, dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari rektor, pimpinan fakultas, dosen, mahasiswa, alim ulama’, tokoh lintas agama, pimpinan ormas Islam, anak yatim piatu, serta kaum dhuafa.
Sebelas tahun sudah Shinta melestarikan tradisi sahur bersama ini. Namun, pelaksanaan sahur bersama di Kampus Ulul Albab kali ini terasa aneh baginya. Biasanya yang diajak Shinta untuk sahur bersama adalah orang-orang terpinggirkan, seperti pengamen, kaum dhuafa, tukang becak, dan pemulung. Dan kegiatan itu biasanya dilakukan di bawah kolong jembatan, terminal, stasiun, pinggir pasar, ataupun perempatan jalan. “Tidak seperti saat ini yang malah dihadiri oleh rektor,” ungkapnya heran.
Shinta lebih memilih sahur bersama dari pada buka bersama. Menurutnya, orang yang diajak berbuka puasa bersama, belum tentu berpuasa saat siang harinya. Ia mengajak sahur bersama agar keesokan paginya mereka (orang terpinggirkan, red) dapat berpuasa dengan maksimal. (ry
Tinggalkan Komentar