Laporan Seleksi Murabi dan Murabiyah MSAA
El-Ma’rifah. Pada hari Jumat (13/5) lalu, Ma’had Sunan Ampel al Ali melakukan pengujian dan seleksi untuk calon murabi dan murabiyah masa jihad 2011/2012. Seleksi ini termasuk salah satu filter awal agar nilai moral qurani yang selama ini membawa nama baik Ma’had Sunan Ampel Al Ali dan pada khususnya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tetap terjaga dengan mantap. Seleksi tersebut di ikuti oleh sekitar 20 calon murabi dan murabiyah.
Uniknya, peserta tidak hanya berasal dari internal MSAA atau UIN Maulana Malik Ibrahim Malang saja, namun ada juga calon murabi dari mahasiswa luar negeri dan santri alumni Pesantren Modern Gontor. Sebelumnya, rata-rata murabi dan murabiyah yang membina MSAA berasal dari mahasiswa lama yang sebelumnya mengabdikan diri sebagai musyrif atau musyrifah secara kontinyu di m’ahad.
Seleksi yang meliputi uji komitmen, uji pengetahuan bahasa asing, uji kitab kuning dan al quran ini harus dilalui oleh semua peserta tanpa terkecuali. Pengujinya pun bukan sembarang orang, mereka adalah para pengasuh yang sudah memahami betul kebutuhan intelektual dan moral di Ma’had Sunan Ampel Al Ali. Ketat memang, namun komitmen dan keinginan besar para peserta untuk mengabdikan diri di Ma’had Sunan Ampel Al Ali ini jauh lebih besar dari apapun. Terbukti saat seleksi tersebut harus berakhir sampai larut malam, para peserta masih semangat untuk di uji kemampuannya.
Seleksi ini merupakan salah satu langkah awal untuk rekonstruksi moral. Seorang murabi atau murabiyah harus menjadi seorang figur yang mampu memberi kesan baik kepada masyarakat. Karena mereka adalah panutan yang kelak akan di tiru baik oleh bawahannya, musyrif dan musyrifah, maupun mahasantri pada umumnya. Tidak hanya sekedar di panggil dengan sebutan ‘Ustadz’ atau ‘Ustadzah’ tetapi mereka membawa tanggung jawab besar bagi ma’had dan kepada agama. Oleh karena itu, seleksi ketat yang mencakup aspek moral dan intelektual ini harus dilalui. (Qf)
Tinggalkan Komentar