Malang, 7 Oktober 2025 – setelah pelaksanaan shalat Maghrib, Pusat Ma’had Al Jamiah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar shalat ghaib dan doa bersama sebagai bentuk duka cita yang mendalam bagi korban reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny. Kegiatan ini dilaksanakan seiring dengan berakhirnya operasi pencarian korban yang dilakukan oleh tim gabungan. Shalat ghaib diadakan serentak di empat lokasi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, yaitu: Masjid At-Tarbiyah, Masjid Ulul Albab, Islamic Tutorial Center, dan Masjid Ali Ash Shobuni. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa, pengasuh, serta warga Ma’had yang turut merasakan kedukaan atas peristiwa tersebut. Melalui kegiatan ini, Pusat Ma’had Al Jamiah ingin menunjukkan rasa solidaritas dan kepedulian terhadap para korban serta keluarga yang ditinggalkan.
Di Masjid At-Tarbiyah, shalat ghaib dipimpin oleh Ustadz Muzakki, alumni Pondok Pesantren Al Khoziny, yang dengan penuh khidmat memimpin jalannya shalat dan menyampaikan tausiyah. Dalam tausiyahnya, beliau menjelaskan bahwa para korban yang meninggal dunia dalam musibah tersebut meninggal dalam keadaan syahid. Ustadz Muzakki mengungkapkan bahwa korban wafat saat sedang menuntut ilmu dan beribadah, tepatnya pada saat shalat Ashar, ketika mereka berada dalam posisi sujud pada rakaat ketiga. Pesan beliau mengingatkan umat untuk selalu istiqomah dalam menuntut ilmu dan beribadah, serta bahwa setiap amal baik yang dilakukan di jalan Allah SWT akan mendapat pahala yang besar. Ustadz Muzakki juga menyampaikan harapan agar peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk terus meningkatkan iman dan taqwa.

Setelah pelaksanaan shalat ghaib, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Muzakki. Doa bersama ini dipanjatkan dengan penuh kekhusyukan, memohon kepada Allah SWT agar memberikan tempat terbaik di sisi-Nya bagi para korban yang telah meninggal. Selain itu, doa juga dipanjatkan untuk keluarga yang ditinggalkan, memohon kekuatan, keteguhan iman, dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini. Kegiatan doa bersama ini menjadi momen yang penuh haru, di mana seluruh peserta memanjatkan doa untuk keselamatan para korban dan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
Kegiatan shalat ghaib dan doa bersama ini tidak hanya sekadar bentuk penghormatan terakhir kepada para korban, tetapi juga menunjukkan komitmen Pusat Ma’had Al Jamiah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam mendukung solidaritas sosial dan spiritual. Di tengah kesedihan yang mendalam, acara ini juga berfungsi untuk mengingatkan seluruh peserta akan pentingnya kebersamaan dan kepedulian sosial di lingkungan kampus. Acara ini juga menjadi ajang untuk mempererat ukhuwah Islamiyah di kalangan mahasantri dan civitas akademika. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi seluruh warga Ma’had untuk saling mendukung dalam kondisi apapun.




