MALANG – Pusat Ma’had al-Jami’ah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menyelenggarakan acara Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW & Doa Kebangsaan pada Kamis, 04 September 2025 pukul 19.30–22.00 WIB. Kegiatan ini berlangsung serentak di tiga lokasi berbeda, yakni Sport Center (SC) Lantai 2 untuk mahasantri kampus 1, Masjid Ali Ash-Shobuni untuk mahasantri kampus 2, serta Islamic Tutorial Center (ITC) untuk mahasantri kampus 3. Acara ini dihadiri oleh seluruh mahasantri serta sivitas akademika UIN Malang. Ribuan peserta tampak memadati tiga lokasi acara sejak awal kegiatan dimulai. Pihak panitia menegaskan bahwa acara ini bukan hanya peringatan seremonial, melainkan momentum untuk memperkokoh spiritualitas dan kebersamaan. Dengan semangat kebangsaan, peringatan ini diharapkan mampu mempererat tali persaudaraan antarwarga kampus.

Acara ini dikemas dengan rangkaian kegiatan religius yang penuh kekhidmatan. Diawali dengan pembacaan sholawat, suasana syahdu menyelimuti ruangan dan membuat para peserta larut dalam alunan pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian, sejumlah tokoh birokrat kampus memberikan sambutan, di antaranya Wakil Rektor I Bidang Akademik UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Drs. H. Basri, MA, P.hD., dan Mudir Pusat Ma’had al-Jami’ah. Setelah itu, jamaah bersama-sama melaksanakan istighosah dan doa kebangsaan, memohon kedamaian serta keberkahan bagi bangsa Indonesia. Tidak hanya berhenti di situ, para peserta juga disuguhi mau’idzah hasanah yang disampaikan oleh Dr. KH. Israqunnajah, M.Ag., yang memberikan wejangan penting mengenai keteladanan Rasulullah SAW. Rangkaian acara pun ditutup dengan kebersamaan makan tumpeng sebagai simbol syukur dan persaudaraan.

Wakil Rektor I Bidang Akademik UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjadikan momentum maulid sebagai refleksi diri. “Maulid Nabi adalah kesempatan bagi kita untuk meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjaga harmoni kampus dan bangsa. Rasulullah SAW mengajarkan cinta kasih, dan itulah nilai yang harus terus kita gaungkan di tengah dinamika sosial bangsa saat ini,” ujarnya. Sementara itu, Mudir Pusat Ma’had al-Jami’ah menyoroti peran mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. “Melalui peringatan ini, kami ingin mengingatkan para mahasantri bahwa kecintaan kepada Nabi harus diwujudkan dengan kepedulian terhadap bangsa. Indonesia membutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual. Doa kebangsaan ini adalah wujud kepedulian kita bersama,” ungkapnya.

Pada sesi mau’idzah hasanah, Dr. KH. Israqunnajah, ketua PCNU Kota Malang sekaligus Kepala LP2M UIN Malang, menyampaikan, “Maulid Nabi Muhammad SAW ini merupakan momentum yang harus kita rayakan bersama. Meskipun banyak yang mengatakan bahwa Maulid merupakan bid’ah, tapi ketahuilah bahwa bid’ah sebagaimana artinya adalah sebuah kreativitas. Bid’ah ini sepanjang sejalan dengan cita-cita luhur agama Islam, maka, melakukannya adalah merupakan kebaikan.” Ia menambahkan bahwa Maulid tidak hanya semata-mata merupakan perayaan kelahiran baginda Nabi Muhammad SAW, tapi lebih dari itu, maulid merupakan refleksi bagi kita untuk selalu senantiasa meneladani suri tauladan baginda Nabi Muhammad SAW.

Suasana kebersamaan semakin terasa ketika acara ditutup dengan makan tumpeng bersama. Para mahasantri duduk melingkar menikmati hidangan yang telah disiapkan. Momen sederhana itu menjadi simbol eratnya persaudaraan di lingkungan UIN Malang. Banyak peserta mengaku terkesan dengan jalannya acara yang tidak hanya religius, tetapi juga penuh dengan nilai kebangsaan. Panitia berharap kegiatan ini dapat memperkuat solidaritas antar civitas akademika. Selain itu, peringatan Maulid Nabi dan doa kebangsaan ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat persatuan, toleransi, dan cinta damai, baik di lingkup kampus maupun bangsa Indonesia secara keseluruhan