MSAA Pos – Ma’had Sunan Ampel al-Aly (MSAA) UIN Malang berkolaborasi dengan RMI Kota Malang dalam kegiatan Expo Pesantren se-Kota Malang.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari jumat (31) kemarin bertempat di gedung Sport Center (SC). Acara rutin setiap tahun itu mendapatkan banyak antusias dari pondok pesantren area Kota Malang. Hal tersebut terbukti dari banyaknya peserta Expo yang mencapai angka 39.
Expo Pesantren se-Kota Malang itu diadakan setiap tahun menjelang mahasantri MSAA UIN Malang hendak keluar Ma’had. Tujuannya tiada lain ialah untuk mengawal seluruh mahasantri yang ingin melanjutkan mondok agar tidak salah tempat. Termasukmempromosikan pondok pesantren bagi mahasantri MSAA yang masih bingung mencari tempat setelah keluar ma’had.
Dipandu langsung oleh Ida Masayu (musyrifah Mabna Fatimah Az-Zahra dan M. Aldi Taufiq (musyrif Mabna Ibn Khaldun), acara Expo Pesantren berjalan meriah. Kegiatan itu dibagi menjadi dua sesi. Sesi formal pada sore hari, dan sesi non formal pada malam hari.
Acara terus berlanjut pada pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh M. Zainuddin (santri Pondok Pesantren Darun Nun), kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Yalal Wathon oleh Dewi Husnul Karomah (santri Pondok PesantrenAl-Azkiyah).
Setiap pondok pesantren diberi fasilitas satu stand untuk mempromosikan beragam kegiatan, prosedur nyantri, produk UMKM, dan informasi lainnya seputar pondok pesantren.
Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Kota Malang, Dr. K.H. Halimy Zuhdi, M.Pd, M.A menyampaikan tujuan dan harapan dari diselenggarakannya kegiatan Expo Pesantren se-Kota Malang.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah agar santri yang keluar dari ma’had tidak kesasar. 100 pesantren tapi tidak punya kelamin. Namanya ada, tapi tidak tertera di kementerian agama, Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP), RMI. Ini namanya pondok yang tidak terdeteksi. Khawatir nantinya, memasukkan mahasiswa yang mereka dicuci otaknya dan teracuni kakak-kakak kelas atau orang yang tidak bertanggung jawab. Minimal bisa mengarahkan santri lulusan MSAA ke pondok-pondok yang ada di tengah-tengah kita,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Darun Nun itu.
Dalam sambutan yang lain, salah satu dewan pengasuh MSAA UIN Malang, Ghufron Hambali, M.HI juga menyampaikan apa tujuan dan manfaat diselenggarakannya Expo Pesantren.
“Dibawa ke SC supaya tahu pesantren apa yang ada di Kota Malang. Agar tidak salah memilih pondok pesantren. Kepada musyrif/ah untuk mendampingi untuk melihat expo ini. Ke sini semua untuk mencari tahu di mana tempat tinggal untuk tholabul ilmi ke depannya,” paparnya.
Sementara itu, kegiatan Expo Pesantren se-Kota Malang dibuka secara simbolis oleh Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama, Dr. Isroqunnajah, M.Ag sekaligus menyampaikan sambutannya.
“Ini merupakan upaya untuk memastikan semua mahasiswa dan mahasiswinya adalah orang-orang yang cakap. Tidak saja membaca Al-Qur’an, tapi juga memahami hadist dan hukum islam yang lain. Di ma’had mereka diberikan pemahaman spiritual dan pengayaan keagamaan yang cukup dan mampu mengintegrasikan dengan bidang ilmunya masing-masing,” jelasnya.
“Harapan kita, mereka mendapatkan pemahamanan agama yang lebih. Kita undang pesantren-pesantren yang ada di Malang untuk memberi informasi tentang identitas pesantrennya sekaligus apa yang ditawarkan bagi para mahasiswa. Sehingga, apa yang didapat dan diberikan ma’had dapat diteruskan di pesantren sekitar Kota Malang,” tambahnya.
Di malam hari, acara Expo Pesantren terus berlangsung dengan diiringi berbagai macam penampilan dari Pondok Pesantren. Tampak antusias mahasantri MSAA UIN Malang semakin tinggi dalam mengikuti kegiatan Expo Pesantren. Sampai akhirnya acara ditutup sekitar pukul 21.30 WIB.
Tinggalkan Komentar