MSAA Pos – Rutin setiap tahun, Jamiyyah Dakwah Wa Al-Fann Al-Islamy (JDFI), salah satu Unit Pengembangan Kreativitas Mahasantri (UPKM) UIN Malang gelar kegiatan Musabaqah Funuun Islamiyah, atau yang akrab disebut MUFI yang ke sepuluh.
Kegiatan bernuansa lomba tingkat nasional itu dilaksanakan sejak bulan Desember 2024 dan berakhir pada Mei 2024. Adapun jenis lomba yang diselenggarakan meliputi Pop Seni Islami (PSI), Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ), Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), dan Festival Banjari (Fesban).
Lomba tingkat Nasional itu mendapat perhatian publik yang begitu luar biasa. Sehingga, tak heran jika total peserta yang ikut dari seluruh cabang lomba berjumlah 700 delegasi. Sebuah angka yang sangat luar biasa.
Penutupan kegiatan terbesar UPKM JDFI itu dilaksanakan pada hari Minggu (13) kemarin. Penutupan secara seremonial dilaksanakan pada pukul 08.00 sampai pukul 10.30, sementara acara talkshaw dilaksanakan pada pukul 13.00 bertempat di Aula gedung C. Adapun tema yang diangkat ialah “Wujudkan Generasi Gemilang dengan Sinergi Jiwa Seni Islami Menuju satu Dekade MUFI”.
Dipandu oleh Ulfatu Fiki Ainurrohmah (mahasantri mabna Ummu Salamah) dan Moh. Bahrul Ulum (mahasantri mabna Al-Farabi), serangkaian acara penutupan Mufi X Nasional berjalan meriah. Antusias dari seluruh peserta, panitia, beserta seluruh undangan sangat luar biasa.
Lebih jauh lagi, ketua harian UPKM JDFI, Ilham Kurniawan menyampaikan pesan kesan dan harapannya atas terselenggaranya kegiatan MUFI X Nasional.
“Alhamdulillah, seluruh rangkaian acara dapat berjalan dengan baik dan lancar, semua itu tidak lepas dari teamwork panitia MUFI X Nasional 2024. Ke depan, harapannya semoga UPKM JDFI terus istiqomah untuk melaksanakan event yang sangat bergengsi ini,” ucap Ilham Kurniawan, ketua harian UPKM JDFI.
Pada sesi talkshaw inspiratif, tema yang diangkat “Emang Boleh Sejauh Ini Dari-NYA? Nikmatnya Keistiqomahanku yang Dulu”. Banyak pelajaran dan hikmah yang disampaikan oleh para pemateri, terutama seputar keistiqomahan beribadah pada Allah SWT.
Adapun Guest Star yang dihadirkan diantaranya Aidar Rofiq sebagai Influencer dan Content Creator Islami (mursyid salawat), Gus Ahmad Kafabihi sebagai pengasuh PP. Al-baqarah Lirboyo Kediri (tokoh inspiratif milenial), beserta sang istri, Ning Sheila Hasina sebagai Teladan Muslimah Milenial.
“Jangan merasa puas atas hasil hang sudah diraih, teruslah berproses, karena proses tidak akan mengkhianati hasil. Jika dalam berproses terkadang mood, semangat naik turun, itu adalah hal yang wajar. Tapi kita harus bisa mempertahankan setiap proses baik yang sudah dibiasakan setiap harinya,” ujar Aidar.
Selain itu, Ning Sheila juga memberikan materi tentang bagaimana beratnya menjalankan istiqomah.
“Dalam istiqomah, memang berat. Karena dalam beratnya istiqomah terdapat barokah yang banyak. Makanya jika kita melakukan suatu amalan dan belum terasa berat berarti belum ada barokahnya. Jika kita ngaji atau melakukan amalan, kemudian paksa, dan terasa berat, itulah tantangan dan bakalan ada barokahnya. Yang menyebabkan beratnya istiqomah itu, adalah dikarenakan suka menunda pekerjaan atau amalan yang sebenarnya bisa dilakukan pada waktu itu juga,” paparnya.
Gus Ahmad juga menambahkan perihal bagaimana cara menjaga istiqamah dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
“Cara istiqamah di tengah kesibukan-kesibukan menuntut ilmu seperti kuliah, kegiatan, dll yang kadangkala sering kedistract sama hal-hal lain adalah dengan cara membagi waktu. Dicatat. Dibikin schedule. Karena ketika kita disiplin waktu maka terjadilah barokatil waktu. Karena istiqomah berdasarkan perkataan ibnu taimiyah “al-istiqomatu a’dzhamul karomah” istiqomah adalah keberkahan paling besar,” tandasnya.
Terakhir, acara ditutup dengan sesi foto bersama.
Tinggalkan Komentar