Luar Biasa! Musyrif Ma’had Sunan Ampel Al-Aly (MSAA) Sabet Wisudawan Terbaik UIN Malang Program Sarjana

On 05/05/2024 by Kholil Rohman

MSAA Pos – Pada acara wisuda program sarjana dan pasca sarjana ke-80 periode II tahun 2024 yang dilaksanakan pada sabtu (4) kemarin, Zaein Wafa berhasil dinobatkan sebagai wisudawan terbaik program sarjana dengan indeks prestasi 3.96.

Pastinya, sebagai musyrif di Ma’had Sunan Ampel Al-Aly (MSAA) UIN Malang, pencapaian itu bukanlah hal receh yang bisa dicapai dengan mudah. Mengingat musyrif mabna Ibn Rusyd itu harus bersaing dengan ratusan wisudawan/wati dari berbagai jurusan lainnya.

Menjadi musyrif di MSAA, tentu sarat akan kesibukan mabna dan ma’had di setiap harinya. Keadaan ini menjadi tantangan bagi Zaein Wafa dalam mengatur waktunya agar bisa tetap belajar secara maksimal dan menjadi wisudawan terbaik program sarjana di UIN Malang.

“Jika ditanya banyak kegiatan memang benar, tapi ketika menjadi musyrif saya gunakan sebagai media belajar dan berbagi pengalaman antar angkatan, baik itu adik tingkat atau kakak tingkat. Di situ awalnya motivasi saya ketika melihat kakak-kakak lulus tepat waktu,” paparnya.

“Sebenarnya dari awal tidak terbesit di hati saya untuk menjadi wisudawan terbaik. Tetapi, dalam prinsip yg telah saya pelajari dari kakak-kakak selama menjadi musyrif, dalam setiap tugas harus memberikan yang terbaik dari diri kita. Apalagi kuliah ini adalah tugas dan amanah dari orangtua.,” tambahnya.

Tak merasa puas menjadi wisudawan terbaik UIN Malang, Zaein Wafa menyampaikan bahwa ke depan masih ada beberapa agenda sekaligus target yang harus diselesaikan.

“Sampai saat ini, proses perjuangan masih terus berlanjut. Tentu saya tidak boleh berpuas diri, tapi tetap harus terus belajar. Karena semuanya itu adalah cita-cita yang orang tua banggakan. Memang benar jika ditanya itu semua melelahkan, tetapi ketika melihat senyum mereka, maka tiada artinya kata lelah. Sampai titik sekarang, saya selalu mengharap ridho dan berkahnya. Itulah kunci untuk mencapai sukses,” jelas musyrif divisi kesantrian.

Dalan proses perjalanan akademiknya, Zaein Wafa juga menyampaikan salah satu hal penting yang menjadi wasilah keberhasilannya, yakni tentang adanya barokah. Hal itu yang ia rasakan dan dapatkan dari Ma’had Sunan Ampel Al-Aly (MSAA).

“Di setiap perjalanan menjadi musyrif banyak hal yg tak terduga, salah satunya ialah barokah. Jika ditelisik dari definisi berkah yaitu bertambahnya sesuatu kebaikan, dan kata kyai saya di pondok dulu, beliau berkata “Fi kulli harokatin barokatun” yang berarti di setiap pergerakan kita (dalam hal-hal baik), ada barokah disana,”

“Maka saya mengartikan bahwa pengabdian di MSAA adalah gerak terbaik untuk mendapatkan barokah (bertambahnya kebaikan). Itulah mengapa saya tidak mengeluh meskipun banyak kegiatan. Dan barokah itu saya dapatkan dari guru-guru, pengasuh, serta ustadz/ah di ma’had ini. Saya yakin itu,” tegasnya.

Terakhir, musyrif mabna Ibn Rusyd asal Kotabaru Kalimantan Selatan itu juga menyampaikan harapannya ke depan.

“Semoga setiap hari semakin baik, dan apa yang disemogakan tersemogakan. Mendampingi mahasantri dalam kegiatan sehari-hari tentu bukanlah hal yang mudah. Dari sini, semoga seluruh civitas ma’had diberikan kesehatan dan kesabaran dalam proses pendampingan mahasantri,” tutupnya.

Leave a Reply