MSAA Pos – Dalam meningkatkan pelayanan akademik dan kualitas kerja, Ma’had Sunan Ampel Al-Aly (MSAA) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar kegiatan monitoring tata kelola dan penyusunan program mahad. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari (17 – 18 Juli) di Hotel Ubud Kota Malang.
Sebelum memasuki acara inti, Dr. KH. Badruddin Mohammad, M.HI sebagai pimpinan Ma’had memberikan pengantar seputar eksistensi Ma’had Al-Jamiah sebagai usaha menyamakan persepsi seluruh civitas mahad dalam menyambut tahun ajaran baru dengan perkiraan mahasantri sebanyak lima ribu orang.
“Eksistensi Ma’had ini, sebagai penyelamat generasi muda dalam menjaga nilai-nilai keislaman di tengah banyaknya paham atau aliran yang muncul saat ini. Sehingga, sangat berpotensi sekali mahasantri kita untuk menjawab problematika agama yang bergulir di masyarakat,” tegas Buya Badruddin.
Dalam dua hari tersebut, kegiatan monitoring dan tata kelola dimulai sejak pukul 07.00 WIB. dan berakhir pada pukul 16.00 WIB. Adapun peserta kegiatan rapat kali ini terdiri dari mudir mahad, para pengasuh, jajaran murabbi/ah, serta staf kantor yang mengurus bagian administrasi. Secara total, tak kurang dari tiga puluh orang civitas mahad yang ikut meramaikan kegiatan tata kelola dan monitoring tersebut.
Pada hari senin (17), pembahasan tata kelola sistem akademik meliputi taklim Al Afkar Al Islamiyah, takim Al-Qur’an, ubudiyah, kebahasaan, kesantrian, dan keamanan. Dari enam bidang tersebut, para ketua bidang memaparkan evaluasi, kendala, sekaligus saran berdasarkan pengalaman semester sebelumnya. Tampak juga senda gurau yang mengalir begitu saja di sela-sela presentasi yang disampaikan oleh pemateri.
Di sesi akhir, Mudir menjadi pembicara dalam sesi penjelasan wilayah kerja pengasuh, tenaga pendidik, dan murabbi/ah di setiap mabna. Mengingat terdapat beberapa murabbi/ah baru yang masuk dalam struktur Ma’had. Tentunya, setiap struktur mahad memiliki keterkaitan dan keterikatan dalam mensukseskan seluruh program kerja di MSAA UIN Malang.
Selain itu, murabbi/ah bersama pengasuh diberikan mandat untuk mengurus divisi berdasarkan kesepakatan bersama. Adapun pembagian divisi terdiri dari Ustaz Haidar di bidang publikasi & humas, Ustaz Edi di bidang kerumahtanggaan/BMN, Ustaz Nawir di bidang ubudiyah & ketakmiran, Ustaz Kholil di bidang taklim afkar bagian administrasi, Ustaz Chamim di bidang kesantrian bagian UPKM, Ustaz Atho’ bidang taklim qur’an, Ustaz Fahmi bidang keamanan putra, Ustazah Farroha di bidnag kerumahtanggaan bagian sarpras, Ustazah Vina di bidang taklim afkar bagian kurikulum, Ustazah Amalia di bidang keamanan putri, Ustazah Mei di bidang ubudiyah & ketakmiran, Ustaz Baihaqi dan Ustazah Liwa di bidang kesantrian bagian kebahasaan, Ustaz Irfan di bidang pengolah nilai, Ustazah Dwi di bidang kerumahtanggaan bagian kebersihan dan kesehatan, dan Ustazah Nabila di bidang taklim qur’an.
Sedangkan di hari selasa (18), suasana kegiatan tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Seluruh peserta forum tampak sangat antusias dalam mengikuti kegiatan monitoring dan tata kelola ma’had. Mulai dari sesi manajerial sistem pembelajaran muallim/ah dan mushohih/ah yang disampaikan oleh Achmad Subeh, S.Kom, sistem kurikulum mahasiswa asing Pusat Mahad Al-Jamiah oleh Dr. Hj. Dewi Chamidah M.Ag, penyusunan kalender kegiatan Pusat Mahad Al-Jamiah 2023/2024 yang dipandu oleh Yai Gufron Hambali, S.Ag, M.HI.
Di sesi akhir, Mudir MSAA UIN Malang menyampaikan beberapa amanah yang berisi eksistensi ma’had sebagai wadah keislaman yang berdiri di tengah-tengah universitas sekaligus penjelasan tugas pokok dan fungsi seluruh civitas ma’had.
Penulis:
M. Kholilur Rohman – Penulis adalah pegiat litersi yang bersal dari Kota Sumenep sekaligus murabbi di Ma’had Sunan Ampel al-Aly (MSAA) UIN Malang.
Tinggalkan Komentar