Gemuruh suara mulai mengadu
Menikmati Al-Qur’an berirama merdu
Sungguh tak kuasa mendengarnya bagi pecandu
Deras mengalir membasahi pipi menetes haru
Wahai Indonesia tercinta
Negara berkepulauan beragam suku dan budaya
Pernak-pernik keindahan memanjakan mata
Kaulah miniatur dunia sebelum surga
Apalagi dengan Cak Dul yang tidak hafal Al-Qur’an dan hadis kemana-kemana menenteng bendera dengan berteriak Takbiirr…Takbiirr dirikan Khilafah dan menghujat negara ini dengan sebutan Thagut karena menggunakan sistem demokrasi Pancasila. Menurutnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara yang tidak sesuai dengan syariat Islam dan berkeinginan menyatukan umat Islam.
Gus Sam mendengar kejadian itu hanya tersenyum dan bertanya kepadanya, (terjadilah percakapan antar dua pihak).
Gus Sam : “Apakah samean yakin dengan merubah Pancasila menjadi negara Khilafah, umat Islam akan bersatu?”.
“Saya yakin akan bersatu” Jawab Cak Dul dengan mantab.
Gus Sam : “Sekarang gini cak, samean ngerti roti? Nah, roti itu kalau dibelah tengahnya menjadi dua kan?”
Cak Dul : “Iya betul, terus apa hubungannya dengan negara khilafah Gus? Tanya Cak Dul penuh penasaran.”
Gus Sam : “Di Indonesia ini kan ada ormas yang besar Nahdhatul Ulama’ dan Muhammadiyah ketika samean ingin mendirikan Khilafah berarti secara logika samean berpisah dari kedua nya dan menjadi golongan ketiga?”
Cak Dul mulai berpikir keras,, Iya juga, La terus gimana kalau gitu Gus.
“Santai cak, ayo dilanjutkan di warung kopi kayaknya samean ini belum ngopi.”
Haahahaa. “Betul Gus.”
Gus Sam : Ngeten lo cak (begini lo cak), dalam Pancasila sudah mengandung unsur-unsur keIslaman dari sila pertama sampai sila ke lima.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1)
Artinya : Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, (QS. Al-Ikhlas ; 1)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ (135)
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, (QS. An-Nisa; 135)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا (13)
Artinya : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. (QS. Al-Hujurat; 13)
وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ (38)
Artinya : sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka (QS. As-Syura; 38)
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإحْسَانِ (90)
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, (QS. An-Nahl; 90)
Cak Dul : berarti Pancasila sudah sesuai ya Gus dengan Al-Qur’an?
Gus Sam : Benar cak, makanya kalau ada sesuatu yang masih belum faham harus dipikir dulu jangan langsung Takbir,, wong belum hari Raya kok sudah Takbiran..
Cak Dul : “Hahaha, Iya Gus. Terimakasih atas nasihatnya.”
Gus Sam : “Sama-sama cak, gratis ya kopinya…hehe
Cak Dul : Ok Gus.
Dari sekelumit cerita diatas diterangkan bahwa dengan fenomena yang terjadi pada saat ini kita diberi Allah SWT dengan akal untuk berfikir, tadabbur dan menganalisa kejadian yang terjadi. Bukan langsung menghukumi haram, karena kita harus bisa memahami hadis Nabi, Asbabun Nuzul, Asbabul Wurud, Fiqh, Ushul fiqh dan fan ilmu lainnya. Semoga dengan ini, Islam tetap ramah, nyaman dan menjadi rahmat bagi alam semesta. Amin. (Rahmat)
Tinggalkan Komentar