Pada tanggal 24 Februari kemarin telah terlaksana acara kongres ke 2 DEMA AMALI. Kongres kali ini bertempat di Ma’had Aly Idrisiyyah, Pagendingan Tasikmalaya. Acara berlangsung selama 4 hari terhitung mulai tanggal 24 hingga 27 Februari. Kongres ke 2 dema amali ini dihadiri oleh 55 Mahasantri dari 23 Ma’had Aly di seluruh Indonesia. Alhamdulillah pada acara ini dapat hadir pula beliau KH. Abd Jalal selaku ketua Asosiasi Ma’had Al-Aly Se-Indonesia dan membuka acara didampingi oleh pengasuh Ma’had Al-Aly Idrisiyyah, KH. Fathurraman.
Adapun tema pada kongres kedua ini adalah “Dedikasi santri dalam upaya deradikalisasi di Indonesia”. Menanggapi hal tersebut dalam sambutannya, KH. Abdul Jalal menegaskan mengenai pentingnya Mahasantri menyusun strategi guna menghadapi tantangan generasi “Z”. Beliau mengatakan, “sejarah mencatat bahwa dalam gerakan-gerakan baik di tingkat nasional maupun internasional, Mahasiswa memiliki peran penting termasuk dalam kemerdekaan Indonesia. Namun saat ini, banyak dari Mahasiswa di perguruan tinggi disinyalir telah terpapar ideologi-ideologi radikalis. Oleh karena itu, sangat perlu kiranya para Mahasantri merangkul dan bersahabat dengan para Mahasiswa diperguruan tinggi dan memainkan perannya dalam rangka deradikalisasi ini”.
Selain itu, KH. Fathurrahman juga mengingatkan kepada Mahasantri bahwa virus-virus paham yang membelok dari ajaran Islam yang semestinya itu lebih berbahaya daripada wabah corona yang saat ini sedang meradang. Tentunya mengobati dan waspada akan virus-virus tersebut sangatlah penting untuk diperhatikan pula. Mengenai hal ini, beliau menaruh harapan besar kepada Mahasantri untuk kiranya dapat merealisasikan apa yang menjadi keharusan dalam menangkal radikalisme tersebut baik dalam diri sendiri, lingkungan, maupun masyarakat dan warga negara Indonesia ini.
Lebih dalam lagi, tema mengenai upaya deradikalisasi dalam acara kongres kedua kemarin dibahas tuntas dalam seminar dan simposium yang diisi oleh pemateri dari luar, yaitu Gus Rozin dan Dr. Nufasri, serta dua pemenang lomba esai yang diadakan oleh DEMA AMALI. Seminar tersebut merupakan rangkaian acara kongres dalam rangka meningkatkan kesadaran peran Mahasantri yang perlu diperhatikan dan dijalankan sebagaimana mestinya.
Dalam rangkaian acara kongres kali ini, berlangsung pula diskusi kajian strategis mengenai riset ilmiah bagi Mahasantri sebagai penunjang kesetaraan dengan mahasiswa di perguruan tinggi umum. Dalam diskusi kajian strategis mengenai pengembangan riset di Ma’had Al-Aly ini dihadiri oleh pemateri yang tidak diragukan lagi kompetennya di bidang riset dan kajian turats. Diantara pemateri tersebut adalah Dr. Islah Gusmian, Dr. Amin Mudzakir dan Dr. Mahrus Elmawa. Ke tiga pemateri tersebut membahas tuntas terkait paradigma dan pengembangan riset serta urgensi kajian turats ulama nusantara dalam pengembangan keilmuan di Ma’had Al-Aly.
Mengenai acara inti kongres ini tentunya adalah MUKERNAS, yaitu musyawarah program kerja nasional. Hasil mukernas tersebut adalah terbentuknya pengurus baru masa khidmah 2020-2021 dengan dilantiknya presiden terpilih berdasarkan musyawarah mufakat, yaitu saudara Ahmad Munib Sodiq dari Ma’had Aly Maslakul Huda, Kajen Pati. Dan dilantik juga pengurus harian serta anggota departemen-departemen di setiap bidangnya. Dengan dilantiknya pengurus baru Dewan Mahasantri Ma’had Aly ini, diharapkan mampu membawa dan menggiring Ma’had Al-Aly menjadi kader-kader ulama yang siap menghadapi tantangan masa depan yang terus berkembang. oleh, _Nikma rofidah
Tinggalkan Komentar