EL-MA’RIFAH – Ma’had Sunan Ampel Al-aly (MSAA) UIN Maulana Malik Ibrahim (MALIKI) Malang melakukan validasi terhadap Mahasantri sekaligus Mahasiswa baru tahun 2019/2020, Selasa (6/8) di setiap Mabna MSAA.
Proses validasi Ma’had ini dibuka pukul 08.00 – 16.00 WIB. Tercatat sejak Senin (5/8) hingga Selasa (6/8) sore, kurang lebih sekitar 150-an Mahasantri baru di setiap mabna yang sudah melakukan validasi Ma’had. Berbeda dari tahun sebelumnya, validasi tahun ini berlangsung lebih lama yakni sejak tanggal 5-9 Agustus 2019.
Elvin Nur Habibah selaku panitia validasi Ma’had sekaligus Murobbiyah Asma’ Binti Abi Bakar mengutarakan bahwa selama H+2 validasi ini masih cukup sepi dan lancar dikarenakan beberapa Mahasantri belum atau baru melakukan validasi kampus, sehingga kemungkinan data penempatan Mabna belum terkirim ke Mahasantri. “Untuk dua hari validasi ini masih lancar dan terkondisika dengan baik, mungkin karena Mahasantri yang jalur UMPTKIN, SBMPTN dan Mandiri baru melakukan validasi kampus yang bersamaan dengan validasi Ma’had, jadi mungkin data penempatan Mahasantri belum terkirim.” Ujarnya.
Ia juga menambahakan, terdapat beberapa kendala dalam validasi ini seperti beberapa orang tua Mahasantri yang ingin masuk ke Mabna dan tentang perolingan kamar dikarenakan alasan tertentu. Para orang tua yang ingin mengantar Mahasantri sampai ke kamar tidak diperbolehkan selama validasi berlangsung demi kelancaran proses validasi, mereka baru diperbolehkan memasuki Mabna setelah validasi selesai yakni pukul 16.00 – 17.00 WIB.
“Khusus untuk Mahasantri Putri hanya wali santri yang putri saja yang diperbolehkan masuk ke Mabna dan untuk kendala perolingan kamar Mahasantri dengan alasan tertentu untuk sementara ini masih tetap ditempatkan di kamar dan lantai sesuai yang di data, namun selanjutanya akan diusahakan bila memang kondisinya memang tidak memungkin maka akan diadakan negoisasi dengan Mahasantri yang berada di lantai yang lebih rendah, itupun setelah validasi selesai agar tidak ada kerancuan data.” Jelas perempuan yang biasa dipanggil Ami Elvin ini.
Ada beberapa tahapan yang harus dilewati Mahasantri dalam validasi Ma’had ini. Terdapat tiga tahap yaitu tahap verifikasi data yang berada di pos satu, tahap pengecekan barang di pos dua dan tahap pengambilan fasilitas di pos tiga. “Walaupun sebelumnya sudah diberikan informasi tentang barang-barang yang tidak boleh dibawa, tahap pengecekan barang tetap kami lakukan untuk mengantisipasi Mahasantri membawa barang-barang yang dilarang seperti obat-obatan terlarang, senjata tajam dan pakaian yang tidak pantas dipakai di lingkungan Ma’had.” Tambah Ami Elvin. Di setiap pos tersebut akan ada petugas dari Musyrif/ah yang berjaga di setiap Mabnanya. (nrl)
Tinggalkan Komentar