Jurnalis MSAA Pelaksanaan validasi memberikan warna baru pada tahun ini. Tahun ini validasi diselenggarakan selama lima hari. Dari tanggal 5 s/d 9 Agustus. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya 3 hari. Bukan tanpa alasan. Pelaksaan validasi selama lima hari bertujuan agar para panitia validasi bisa lebih santai. Sebab, mahasiswa yang melakukan validasi tidak mengalami antrian panjang, sehingga hal itu juga memudahkan panitia validasi untuk menvalidasi data masuk mahad.
Di sisi lain, pelaksanaan validasi selama lima hari juga mendapatkan tanggapan negatif dari beberapa panitia. Mereka beranggapan, pelaksanaan validasi tahun ini kurang efisien. Terlalu membuang-buang waktu. “Sebenarnya, pelaksanaan validasi selama 3 hari lebih baik. Kami juga tidak terlalu capek meskipun dilakukan selama 3 hari. Kalau 5 hari seperti tahun ini, menurut saya terlalu membuang-buang waktu”, ujar salah satu panitia yang tidak mau disebutkan namanya.
Sampai saat ini, total mahasiswa yang sudah melakukan validasi mahad berjumlah 216. Rinciannya Mabna Al Ghazali 19 orang, Mabna Ibn Rusyd 19 orang, Mabna Ibn Sina 17 orang, Al Muhasibi 7 orang, Ibn Khaldun 23 orang, Al Farabi 7 orang, Mabna Faza 42 orang, Mabna KD 9 orang, Mabna ABA 38 orang, dan Mabna USA 35 orang. (data terakhir di-update pukul 13.00). Jumlahnya tidak terlalu banyak. Kemungkinan besar, pemvalidasian akan meningkat di hari-hari berikutnya.
Pada hari pertama, tanggal 5 Agustus 2019, pelaksanaan validasi mengalami beberapa kendala. Kendala yang paling sering diungkapkan karena masalah jaringan yang sering putus dan lemot. Sehingga menghambat pada proses pemvalidasian data mahasiswa. Selain itu, masih terdapat beberapa mahasiswa yang tidak membawa KTMM (Kartu Tanda Masuk Mahad). Tidak hanya itu, beberapa mahasiswa juga harus kembali ke tempat validasi kampus. Karena pihak kampus belum mengeklik. Jadinya, namanya tidak muncul di web validasi mahad. (Dans)
Tinggalkan Komentar