Setelah beberapa bulan mahasantri Pusat Ma’had Al-Jami’ah dianjurkan untuk menghafalkan kitab nadhom Qomi’ At-Thugyan, yang dikaji pada ta’lim afkar dan kitab Tuhfah At-Tullab, yang dikaji pada ta’lim Al-Qu’an, Dengan semangat yang disertai keikhlasan, pada hari kamis (26/4) mahasantri yang berhasil mengkhatamkan hafalan nadhomnya dinyatakan sebagai wisudawan/ti nadhom qomi’ At-thugyan dan Tuhfah At-Tullab pada acara “Khotmul Qur’an” yang rutin diselenggarakan setiap akhir bulan, dengan jumlah 697 wisudawan nadhom Qomi’ At-Thugyan dan 140 wisudawan nadhom Tuhfah At-Tullab. Khotm Al-Qur’an kali ini berbeda dengan Khatm Al-Qur’an sebelumnya, ini adalah Khatm Al-Qur’an yang diselenggarakan pusat ma’had al-jamiah di tahun akademik 2016/2017. Dilanjutkan dengan pemberian penghargaan untuk wisudawan terbaik Qomi’at-Thugyan kepada Al-farabi Sidqi Ahmadi dari Mabna Al farabi dan Afifatur Rahmah Mabna Khadijah al Kubra, kemudian wisudawan terbaik Tuhfah At-Tullab kepada Ikfina Biha Ridla dari Mabna Asma Binti Abi Bakar dan Ahmad Irfan Fauzi dari Mabna Ibn Sina.
Pada Khatm Al-Qur’an terakhir ini. Seperti biasanya, rangkaian acara pada khatm Al-Qur’an ini diawali dengan lantunan sholawat dan pembacaan mauld ad-diba’I yang dibawakan oleh grup sholawat MSAA dengan lantunan sholawat ala habib syekh yang membuat semua yang hadir antusias mengiringi lantunan sholawat. Kemudian dilanjutikan dengan pembacaan Al-Qur’an oleh seluruh yang hadir, sekitar 3000 manusia berkumpul di aula gedung Presiden Soeharto dengan kostum “putih-putih”, masing-masing membaca 1 juz dengan dipandu oleh para pengasuh dan penghafal Qur’an.
Menginjak acara tausiyah yang semula akan dibawakan oleh imam besar masjid al-istiqlal, prof nasarudin umar digantikan oleh kyai sepuh MSAA, KH. Chamzawi. Beliau membawakan nasehat-nasehat penting yang harus dilaksanakan oleh setiap orang sehingga dicintai oleh Allah, yaitu 4 prestasi nabi yahya AS yang perlu kita contoh, 1. Bertaqwa kepada Allah,2. Berbakti kepada kedua orang tua, 3. Tidak Sombong, dan 3. Tidak melangar aturan. Kemudian acara ditutupm oleh orang nomor satu di kampus kelas internasional, Rektor Islamic State University of Maulana Malik Ibrahim, Prof. Dr. H. Mudjia Raharjo, M.Si. beliau berpesan “selagi kita masih disini (ma’had Al-Jamiah) dan masih diberi kesempatan untuk bertatap muka, mari memohon ampun kepada Allah dan Saling memaafkan antara kita”. Kemudian ditutup dengan lantunan istigfar bersama-sama dipandu oleh pak Rektor.
Tinggalkan Komentar