Sudah menjadi rutinitas dari tahun ke tahun, kegiatan kesantrian mewajibkan mengadakan minimal 1 kegiatan mabna dalam 1 semester. Dan salah satu kegiatan tersebut adalah “SINDEN (SINA INTERACTIF AND EXELLENT)” yang diadakan oleh salah satu mabna di MSAA, yaitu Ibn Sina.
Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mempererat tali silaturahmi antar keluarga besar mabna Ibn Sina. Selain itu tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk membakar semangat mahasantri yang dirasa sudah “keracunan” dengan ta’lim. “biar mereka bisa refresh lagi otak dan fikiran mereka, dan bisa senang senang bersama mahasantri, musyrif serta murabbi kita” Kata Kak Gufran saat diwawancarai.
Pagi setelah pembacaan wirdul lathif pada 2 Desember 2016 para mahasantri digiring ke depan mabna untuk melaksanakan acara pembukaan outbond. Pembukaan tersebut diisi dengan pembacaan ayat suci alquran oleh achmad maulana rizqi. Kemudian sambutan dari ketua panitia dan murabbi mabna ibn sina. Setelah itu disosialisasikan lomba lomba yang akan dikompetisikan oleh sie acara.
Kemudian pada pagi hari 03 desember 2016 acara tersebut berlangsung. Pukul 5:00 WIB mahasantri dibawa ke depan mabna untuk disiapkan pemberangkatan perlorong ke tangga besar. Setiap mahasantri sudah diberi aksesoris dan nama sesuai lorong masing masing. Aksesoris yang diberikan berupa baju mabna dan ikat kepala berwarna mabna putri. Kemudian satu per satu lorong diberangkatkan menuju pos 1 di menara yang sudah dijaga oleh musyrifah dan murabbiyah Asma Binti Abi Bakar. Disana mereka ditantang untuk menampilkan yelyel mereka.
Setelah itu mereka melanjutkan ke pos 2 di depan perpustakaan yang sudah dijaga oleh musyrifah dan murabbiyah Khadijah Al Kubra. Kemudian mereka langsung menuju tangga besar untuk melakukan lomba yang pertama, yaitu lomba layang layang. Setiap lorong ditantang untuk menampilkan goyangan kreasi masing masing sesuai lagu yang sudah ditentukan. Kemudian dilanjutkan dengan lomba perdampingan, yaitu lomba balon seribu kaki, lomba masukkan paku, dan lomba nyokot.
Lomba balon seribu kaki adalah lomba yang peraturannya menempatkan balon di selangkangan setiap peserta kemudian berjalan sambil berbaris adu cepat dengan tim dampingan lain. Sedangkan lomba masukkan paku adalah lomba yang peraturannya mengikat sebuah paku di tengah tengah 5 orang perwakilan dampingan kemudian paku tersebut dimasukkan ke dalam botol. Kemudian ada lomba nyokot, yaitu lomba mengambil koin yang tersembunyi dibalik tumpukan tepung tapioka dengan mulut.
Semua lomba diikuti oleh mahasantri dengan penuh semangat dan keceriaan. Bahkan hujan pun tak menghalangi semangat mereka untuk tetap mengikuti lomba. Hingga akhirnya pukul 11:00 mahasantri kembali ke mabna di tengah hujan kemudian makan bersama di halaqah ma’had.
Tinggalkan Komentar