El – Ma’rifah – Senin (25/08), kegiatan shobahul lughah (Pagi Berbahasa) resmi dibuka untuk para mahasantri baru yang berada di pusat Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Kegiatan ini memang rutin diadakan setiap tahunnya untuk para mahasiswa pada tahun pertama di kampus ini, khususnya di Ma’had Sunan Ampel Al-Aly. Dimana mahasiswa baru yang tinggal di ma’had atau yang kita kenal dengan sebutan mahasantri, belajar untuk menerapkan serta mengembangkan kemampuan berbahasa yang mereka miliki. Shobahul lughah ini merupakan salah satu kegitan wajib yang harus diikuti oleh mahasantri untuk menunjang kemampuan berbahasa mereka, sehingga tidak hanya mampu menguasai bidang ilmu sesuai prodi mereka masing-masing, namun juga mampu menguasai berbagai macam bahasa, terutama bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Menanggapi hal itu, tahun ini mabna Ibnu Sina membentuk Markazul Lughah (Pusat Bahasa), yang mana memilih serta memilah para mahasantri yang ingin berkomitmen untuk menciptakan lingkungan bahasa (bi’ah lughawiyah). Sehingga tidak hanya belajar dalam hal materi, namun yang terpenting dapat mengaplikasikan bahasa tersebut, karena bahasa merupakan kebiasaan yang harus dibiasakan (Al-Lughah hiyal Adah). Tes penempatan markazul lughah tersebut bersamaan dengan check-in mahasantri baru di mabna, sehingga ketika mahasantri baru memasuki mabna, mereka langsung diwawancarai dengan menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris serta diminta komitmennya bagi yang mau menghuni kamar-kamar markazul lughah.
Walaupun tahun ini merupakan tahun pertama diadakannya markazul lughah, namun semua penghuni mabna Ibnu Sina optimis untuk menjalankan program ini, “Jadi dengan adanya markazul lughah para mahasantri diharapkan mampu dan berkomitmen dalam menggunakan bahasa bilingual di lingkungan mabna khususnya, yang mana hal ini dapat membantu teman-teman yang ingin mengembangkan bahasanya, termasuk musyrif dan murobby selaku teladan (uswah hasanah) di mabna. Harapan ke depannya adalah dapat terciptanya lingkungan bahasa (bi’ah lughawiyah), yang dimulai dari ligkungan terkecil yang hanya terdiri dari 6 kamar Markazul lughah, 3 kamar bahasa Inggris dan 3 kamar bahasa Arab. Yang harapannya bisa menular dan mempengaruhi semua mahasantri dalam satu mabna, bahkan merambat dalam lingkungan ma’had hingga universitas untuk membiasakan diri berbahasa Arab-Inggris, yang juga menjadi salah satu cita-cita seluruh civitas akademika UIN MALIKI Malang,yakni menjadikan World Class University ”, ucap Muhammad Ali, S.Si, selaku murobby Mabna Ibnu Sina. (fau/syaf)
Tinggalkan Komentar