eL-Ma’rifah-Kholdun. Suasana berbeda dirasakan oleh mahasantri ibnu khodun hari itu (7/12). Seluruh santri berkumpul di depan mabna, bukan untuk shobahul lughoh melainkan untuk minum susu bersama. Namun, kegiatan ini bukan hanya minum susu bersama saja, melainkan juga untuk merapatkan barisan seluruh penduduk mabna itu. Muhammad Riyadh, selaku Co. mabna mengatakan bahwa penting untuk memperkuat ukhwah sesama mahasantri dalam satu mabna. Karena mereka menyandang gelar sebagai santri dan mahasiswa, dia berpesan untuk selalu memanfaatkan waktu dengan baik karena sebagai awal keberhasilan mereka nanti, mengingat sebentar lagi mereka juga akana melaksanakan ujian ma’hady dan UAS.
Dengan diiringi alunan musik dan sepiring gorengan, mereka duduk melingkar 10 orang untuk mencerna pesan-pesan yang disampaikan oleh kakak musyrif. Saat itu, ujang, salah satu musyrif kholdun mengatakan bahwa kakak musyrif akan siap mendampingi seluruh santri asalkan mereka selalu aktif, mengingat waktu mereka untuk tinggal di mabna tidak lama lagi. Kegiatan seperti ini diharapkan agar tidak ada kesenjangan sosial antara santri dan kakak musyrif. Ubaid, salah satu santri kholdun mengatakan bahwa ia bersyukur tinggal di ma’had sambil kuliah. Karena selain untuk mendalami akadeis, dia juga endapat pengetahuan agama.[rhm]
Tinggalkan Komentar