El Ma’rifah-Sudah menjadi tradisi bagi mabna putri untuk menggelar pemilihan muharrikah. Setiap tahunnya muharrikah dipilih guna menjadi “kaki tangan” musyrifah dalam menjalankan tugas keisyrofannya.
Adalah mabna Khadijah Al-Kubra, yang pertama kali menggelar pemilihan muharrikah tahun ini. Acara yang berjudul Student Association of Khadijah Al-Kubra (SAKHA) ini dimulai pada (21/11) hingga (2/12). Hebatnya, nama acara ini tak pernah berubah dari tahun 2007 hingga saat ini.
“Kami sengaja tidak merubahnya demi melestarikan nama yang telah disematkan oleh para musyrifah terdahulu,” ujar Siti Mutholingah, ketua panitia.
Pada pemilihan pengurus SAKHA ini, masing-masing musyrifah pendamping wajib mendelegasikan satu anak dampingannya. Sistem pemilihan SAKHA di mabna tertua ini memang berbeda dengan 3 mabna putri lainnya. Mereka dipilih tanpa melalui jalur tes. Pasalnya, mereka bukan lagi mahasantri baru dan telah dianggap telah mampu melaksanakan tugas yang diamanahkan.
Awalnya, semua calon pengurus SAKHA berkumpul untuk memilih 3 kandidat ketua dan pembagian devisi (25/11). Kemudian, tiga hari berikutnya ketiga kandidat tersebut menggelar kampanye sehari penuh (28/11). Berulah kemudian diadakan pemilihan umum, penghitungan hasil suara dan penetapan ketua, sekretaris dan bendahara SAKHA. Akhirnya, berdasarkan hasil pemungutan suara, Nur Khumaidah Zahra (Psikologi/V) keluar sebagai ketua SAKHA, Izzati (Fisika/III) sebagai sekretaris, dan Luluk Amaliyah (PBA/V), sebagai bendahara.
Kegiatan yang digelar di halaman depan Mabna Khadijah Al-Kubra ini juga dimeriahkan dengan lomba Creativity Show dan Hijabers Contest. Mahasantri tampil begitu kocak dan kompak. (wil)
Tinggalkan Komentar