MSAA Pos – Tidak tanggung-tanggung, 1000 mahasantri Ma’had UIN Malang ikut berkontribusi dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan di sungai Kalisukun. Kegiatan tersebut berlokasi di DAM Sembujo, Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen pada Minggu (27/8) pagi.
Kegiatan bersih-bersih sungai diikuti oleh beberapa unsur eksernal lainnya. Diantaranya ialah TNI, Polri, Pemerintah Daerah (PEMDA) Kabupaten Malang, Camat dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kepanjen, Kepala Desa dan warga setempat, sejumlah anggota ormas, serta penggiat lingkungan hidup.
Secara kronologi, sebelum sampai di lokasi bersih-bersih, pengkondisian mahasantri dimulai sejak ba’da subuh oleh pengurus Ma’had UIN, mengingat jumlah mahasantri yang akan diikutkan dalam kegiat ini jumlahnya begitu banyak. Terhitung hampir seluruh mahasantri putra dan putri di Ma’had UIN turut serta meramaikan.
Setelah itu, mahasantri lintas mabna (asrama) diikumpulkan di lapangan utama UIN. Mereka mendapat pengarahan dari pihak DEMA perihal bagaimana teknis pelaksanaan kegiatan bersih-bersih sungai di Kalisukun. Hal itu disampaikan oleh Muamar sebagai pengurus DEMA U bidang politik dan hukum.
Kemudian pemberangkatan menggunakan transpotasi bus, truk TNI dan Brimob yang jumlahnya tidak kurang dari 20 unit. Tak heran jika pengawalan ketat dilakukan oleh pihak Polres sepanjang perjalanan menuju lokasi kegiatan bersih-bersih lingkungan.
Sesampainya di lokasi, kegiatan dimulai dengam apel pagi yang berisi pengarahan sekaligus sambutan dari Plt. Bupati Malang dan Rektor UIN. Disusul pembacaan deklarasi peduli lingkungan sebagai wujud cinta terhadap kelestarian alam, kemudian penanaman bibit oleh para pimpinan di sekitar lingkungan Kalisukun.
Dalam sesi sambutan, Prof. Dr. H. Zainuddin, M.A selaku rektor UIN Malang menjelaskan bahwa kegiatan program bersih-bersih ini bukan sekadar program negara, tapi juga program internasional yang biasa disebut dengan SDGs yang salah satu poin dari 17 itu adalah masalah lingkungan. Zainuddin juga menyampaikan kegiatan kolaborasi yang sering dilaksanakan kampus UIN Malang.
“UIN Malang itu sering melaksanakan kegiatan lintas instansi terkait sebagai bagian dari pengabdian masyarakat dan upaya kolaborasi. Sehingga, kegiatan ini juga menjadi proses pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang berisi pengabdian masyarakat setelah pembelajaran dan penelitian,” ucapnya.
“Ini adalah visi UIN Malang untuk menjadikan lingkungan yang bersih dan indah, yang dinamakan dengan green campus. Pasti dari kegiatan ini akan ditindak lanjuti ke depan demi kebaikan masyarakat. Harapan saya kepada mahasiswa UIN adalah memiliki kecakapan terhadap tiga ranah. Yakni pada Tuhan, manusia, dan lingkungan. Jadi mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tapi juga melakukan aksi nyata untuk terjun ke masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, dalam wawancara eksklusif, Kepala Staf Kodim (Kadim) Malang, Paat menceritakan bagaimana dampak dari tumpukan sampah yang ada di kawasan Kalisukun.
“Hujan pertama kemarin, sampah ini membawa dampak pada lingkungan sekitar. Sampah melimpah, menerjang tanaman-tanaman masyarakat. Sehingga, aksi bersih-bersih sampah ini kita pilih sebagai upaya pertama untuk mengurangi dampak bencana. Oleh sebab itu, kita ajak semua elemen. Karena untuk urusan sampah memang bukan hanya tugas kami, TNI dan Polri, tapi juga kewajiban bersama menjaga lingkungan,” paparnya.
“Ini adalah awal dari pembersihan. Kita nanti akan rutin melaksanakan setiap jum’at, setiap minggu atau setiap bulan. Permulaannya dari Sukoraharjo, nanti akan keliling ke tempat-tempat lain yang aliran sampah di sungai banyak. Sehingga, ini menjadi pembelajaran, edukasi, dan contoh nyata bagi masyarakat. Ini adalah program gabungan. Kami sebagai satuan komando wilayah mempunyai kewajiban untuk menjaga sumber daya alam dan sumber daya manusia di bawah daerah binaan,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Drs. H. Didik Gatot Subroto, SH.MH sekaligus Pembina Apel itu menyampaikan bahwa kegiatan bersih-bersih ini adalah bentuk dari cinta lingkungan, utamanya bagaimana kita mengubah mindset dan cara kerja kita.
“Saya harap kegiatan ini tidak hanya sekadar menjadi slogan, tapi juga menjadi rutinitas sehari-hari. Mulai dari lingkungan rumah, lingkungan kerja, hingga lingkungan kerja bersama. Insyaallah pulang dari kegiatan ini, kita semakin sadar untuk memilih dan memilah mana sampah organik dan non organik untuk dikelola demi kelestarian lingkungan. Saya titip kepada jasa tirta, karena penggunaan manfaat akhir nanti ada pada jasa tirta. Kepada anak-anakku yang dari UIN, ini adalah proses pembelajaran yang paling baik, harapan saya bisa menjadi ajang instropeksi kepada anak-anakku semuanya,” paparnya.
Di sesi akhir seremonial, Pak Didik, sapaan akrab Plt. Bupati Malang juga turut melakukan penanaman pohon mangga didampingi Sekdin Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang, bersama-sama Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan Kasdim 0818 Kabupaten Malang.
Setelah apel pagi, mahasantri Ma’had UIN Malang langsung bergerak cepat membersihkan banyak sisi sungai Kalisukun yang sudah dipadati sampah. Berbekal sarung tangan dan karung sampah, mereka tidak sungkan untuk turun ke sungai dan menyentuh serta membuang banyak sampah. Hal itu menunjukkan kepedulian mahasantri Ma’had UIN Malang terhadap kelestarian lingkungan dan kemaslahatan masyarakat.
Kegiatan bersih-bersih sungai Kalisukun berakhir pada pukul 12.00 WIB. Setelah itu mahasantri Ma’had UIN kembali ke asrama dengan pengawalan ketat oleh pihak Polres, TNI, dan Polri di sepanjang jalan.
Tinggalkan Komentar