Ma’had Percontohan, MSAA UIN Malang Kedatangan Tamu dari Ma’had UIN Sunan Sunan Gunung Djati Bandung

MSAA Pos – Peningkatan kualitas layanan mutlak dilakukan oleh setiap institusi, termasuk Ma’had atau pesantren bagi mahasiswa. Hal tersebut dibuktikan melalui pelaksanaan studi banding oleh Ma’had Al-Jami’ah UIN Sunan Gunung Djati Bandung kepada Ma’had Sunan Ampel al-Aly (MSAA) UIN Malang.

Kegiatan sharing season tata kelola pesantren kampus tersebut dilaksanakan pada hari rabu (16). Bertempat di halaqoh Ma’had lantai 1, kegiatan dimulai sejak pukul 09.00 dan berakhir sebelum azan dzuhur berkumandang. Pastinya, banyak hal yang dibahas dan didiskusikan oleh dua lembaga kampus itu.

Sebagai tuan rumah, Mudir MSAA UIN Malang, Dr. Ahmad Izzuddin, M.HI menyambut baik kedatangan tamu dari UIN Bandung.

“Alhamdulillah, kita kedatangan tamu agung, di mana mudir dari Ma’had UIN Bandung ini juga sekaligus sebagai ketua forum mudir PTKIN Se-Indonesia. Jadi beliau ini adalah mudirnya mudir,” ucap Izzuddin dengan gaya khasnya.

“Tentu, tidak hanya dari UIN Bandung yang belajar ke kita, tapi kita juga akan menimba ilmu dari UIN Bandung. Jadi kita akan saling mengisi dan melengkapi,” tambah alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya itu.

Sementara itu, dalam sambutannya, Mudir Ma’had UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Drs. KH. Abdul Hadi M.Ag, juga menyampaikan rasa terimakasih dan syukur karena diberi kesempatan untuk belajar dari MSAA UIN Malang.

“Tentu kami akan memanfaatkan momen ini sebaik mungkin untuk menimba banyak ilmu kepada Ma’had UIN Malang dalam mengelola pesantren mahasiswa,” tuturnya

Dari awal, acara berlangsung khidmat saat dibawakan oleh Baihaqi Mubarok, M.Hum sebagai Master of Ceremony (MC). Dalam kesempatan tersebut, seluruh peserta rapat sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara.

Beralih pada bidang akademik, Wakil Mudir, Dr. Hj. Dewi Chamidah, M.Pd menjelaskan lebih jauh bagaimana kegiatan akademik yang dilaksanakan di MSAA, Baik yang bersifat harian, mingguan, sampai pada tahunan.

“Jadi sebelum taklim Ma’had dimulai, kita sudah mengklasifikasi kemampuan mereka berdasarkan kegiatan placement test. Tujuannya ialah untuk memberikan porsi materi yang pas terhadap mahasantri sesuai dengan kemampuan mereka.

Selain itu, informasi seputar ciri khas mabna, total jumlah mahasantri dan musyrif/ah, dan bagaimama dinamika kehidupan Ma’had yang terjadi setiap harinya juga ikut dalam lintasan pembahasan. Tak lupa penayangan video profil MSAA sekaligus kampus 3 yang baru dioperasikan tahun ini.

Pertanyaan demi pertanyaan dari pihak Ma’had UIN Bandung mengalir begitu saja. Dialog antar dua lembaga tersebut berjalan santai dan teratur. Tampaknya, dari pihak Ma’had UIN Sunan Gunung Djati Bandung tak ingin kehilangan momen untuk belajar terhadap Ma’had PTKIN pertama di Indonesia.

Terakhir, acara ditutup dengan pemberian cinderamata dari pihak MSAA UIN Malang, lalu dilanjut sesi foto bersama yang menandakan acara sharing tata kelola pesantren kampus berakhir.