Membumikan Al-Qur’an Bersama KH. Muammar ZA

On 03/10/2014 by admin

Alhamdulilah, syukur tak terkira, di malam penghujung bulan ini lantunan kalam suci Ilahi kembali bergema syahdu nan merdu dari sosok yang telah mengharumkan nama bangsa dengan mukjizat terbesar Nabi Akhir Zaman ini. Sosok yang menjadi maestro qori’ se-dunia yang sampai saat ini belum tertandingi. Sosok yang telah membuktikan bahwa Al-Qur’an begitu indah jika kita bisa menyelami keagungannya. Beliaulah KH. Muammar ZA, Qori’ yang telah menjuarai kompetisi Musabaqoh Qiroatul Qur’an tingkat Internasional bahkan sanggup mengalahkan qori’ dari berbagai Negara Arab yang notabene tempat dimana Kalam Qadim Allah ini diturunkan.

Acara yang diselenggarakan oleh Pusat Ma’had Al-Jami’ah dengan pelaksana Ha’iah Tahfidz Al-Qur’an ini begitu meriah. Antusiasme peserta begitu fantasistis, dibuktikan dengan kapasitas kursi yang awalnya hanya berjumlah kurang 700 buah, tetapi karena membludaknya peserta yang mayoritas mahasantri Pusat Ma’had Al-Jami’ah akhirnya banyak harus rela lesehan di acara yang bertempat di Gedung Ir. H. Soekarno Lantai 5 ini. Total peserta kuliah umum bertema ” Membumikan Al-Qur’an di Kampus” ini tak kurang berjumlah 3000 orang. Tak ayal, meski harus berdesakan, tetapi tak mengurangi keheningan peserta untuk mengikuti hingga selesai.

Acara dimulai dengan Pembacaan Fatihah oleh Master of Ceremony (MC) Alfan Santoso, dan pembacaan ayat suci al-qur’an oleh jawara MTQ Nasional, Muhammad Hasan Mustofa, Mahasiswa Pendidikan Agama Islam. Dilanjutkan dengan parade qori’-qoriah dari mahasiswa UIN Malang dengan membacakan ayat demi ayat secara bergantian dan bebarengan.

Kemudian sambutan atas nama pimpinan kampus disampaikan oleh Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. Mudjia Raharjo, M.Si. Dalam sambutannya beliau memaparkan tentang ideology perjuangan kampus yang ingin generasi Ulul Al-bab berlandaskan Al-Qur’an. Guru Besar Ilmu Sosiolingustik ini juga menjelaskan tentang perkembangan kampus yang akan segera membangun Kampus UIN III di Batu yang akan menanpung 7000-10000 mahasantri, pembangunan ma’had di UIN Pascasarjana, Batu, penambahan lokal 50-60 kelas, rusunawa baru untuk mahasantri putri. Dan hal yang cukup membanggakan bahwa kampus yang berakreditasi A ini telah masuk dalam member Turkey Islamic Assurance Quality yang mana di Indonesia hanya ada 2, UIN Malang dan UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta.

Dan sampailah pada puncak acara oleh beliau, KH. Muammar Zainal Asyikin (ZA) ini. mendadak suasana menjadi hening ketika pengasuh Pesantren Ummul Qura’, Cipondoh Tangerang ini unjuk keahlian dengan tarikan nada begitu luar biasa. Melantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an dengan berbagai variasi bernada Arab dari Qira’at Sab’ah sampai Qira’at ‘Aasyirohal Mutawattirah dengan durasi 57 Menit tanpa henti. Subhanalloh begitu terkagum pada Hafidz Al-Qur’an ketika membacakan ayat-ayat suci diantaranya, Surat Al-Isra’ ayat 18-20, An-Nahl, Akhir Surat Al-Najm 53-62 yang disambung dengan Surat Al-A’la, ketika beliau melantunkan ayat suci ini sambil terisak menangis seakan kami diajak untuk mentadabburinya yang dimana disebutkan sungguh celaka orang yang suka membanggakan diri dan banyak tertawa dan sedikit menangis. Dilanjutkan dengan surat An-Nashr disambung dengan Al-Ikhlas dan An-Nas dengan nada qiro’ah sab’ah yang cukup asing ditelinga. Sungguh seluruh yang hadir begitu terpesona, bergetar hatinya dan merinding Sehingga membuat suasana malam ini, tidak seperti di UIN melainkan layaknya forum Musabaqah Tilaawatil Qur’an (MTQ) Internasional, begitulah komentar Rektor setelah penampilan pria asli Pemalang, Jawa Tengah ini.

Selanjutnya putra H. Zainal Asyikin dan Hj. Mu’minatul Afifah ini memulai ceramah dengan menjelaskan betapa indahnya dan kekaguman kita atas kalam Illahi ini karena memiliki kesamaan dalam sudut pandang ilmu tajwidnya di seluruh dunia. Suami dari Hj. Syarifah Nadiya ini melantunkan Al-Qur’an bukan berniat untuk unjuk diri, melainkan untuk mendakwahkan Al-Qur’an karena wajib hukumnya bagi setiap muslim untuk membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar karena selain tuntunan Rasulullah, membaca Al-Qur’an merupakan bagian dari rukun shalat. Betapa banyak orang menunaikan sholat, tetapi bacaan masih banyak kesalahan, dan inilah salah satu faktor mengapa masih banyak kemungkaran di muka bumi ini. Hal yang bertolak belakang pada ayat Al-Qur’an yang artinya “Sholat itu mencegah perbuatan keji dan munkar” . (QS: Al-Ankabut : 45).

Saat ini begitu banyak masyarakat muslim yang belum bisa membaca Al-Qur’an, survey membuktikan hanya 3 dari 100 remaja Jakarta yang bisa membacanya dengan fasih. Innalilahi…!!! Begitu ironisnya fenomena ini di negara berpenduduk islam terbesar se-Dunia. Dan ini juga menjadi tanggungjawab kita untuk mendakwahkan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW ini. Pembelajaran Al-Qur’an hanya bisa diajarkan dengan metode talaqqi dan musyafahah yakni berhadapan langsung dengan guru. Karena jika tidak maka akan terjadi kerancauan bacaan karena gaya bahasa setiap daerah yang berbeda. Dan lantunan Al-Qur’an yang beliau bacakan tadi beliau lagukan berasal Lagu Bayyati, Rash, Sika, Hijaz, Soba, Jiharka, Nahawan yang terdiri dari bacaan qiro’at Imam Ashim, Hamzah, Warasy dan lain-lain.

Sebelum acara ditutup dengan sholawat dan do’a bersama. Rektor Termuda di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Indonesia ini, dengan penuh semangat dan berharap agar beliau (Muammar ZA-red) berkenan untuk meresmikan dan menjadi penasehat Pusat Quraa’ UIN MALIKI Malang. Sehingga cita-cita kampus yang menjadikan mahasiswanya Intelek Ulama yang Profesional dan Profesional Intelek yang ulama. Di masa mendatang akan hadir satu demi satu, dan nantinya akan lahir generasi muammar-muammar baru yang mampu mewarnai serta menghiasi dunia ini dengan cahaya Al Qur’an. Amin (Ab/Ag/sy)

Malang, 2 Oktober 2014

Leave a Reply