PENANAMAN KARAKTER SANTRI MELALUI MANASIK HAJI

On 23/09/2019 by admin

Jurnalist MSAA – Bertempat di area kampus I UIN, Ma’had Sunan Ampel Al-Aly (MSAA) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang kembali melaksanakan kegiatan sosialisasi manasik haji, Sabtu (21/9).

Sekitar pukul 05.30 WIB, para Mahasantri sudah berkumpul di Lapangan Utama UIN Malang dengan menggunakan pakaian serba putih dengan atribut mabnanya masing-masing untuk mengikuti pembukaan acara tahunan ini. Mudir Ma’had Dr. KH. Akhmad Muzakki, M.A dan para pengasuh turut hadir dalam acara pembukaan sosialisasi manasik haji. Agenda besar tersebut dibuka dengan pemukulan bedug oleh Mudir dan pengumandangan adzan. Kemudian dilanjut dengan pemberangkatan rombongan jama’ah Mahasantri putra dan putri.

Satu minggu sebelumnya pada Sabtu-Minggu (14-15/9) telah dilaksanakan sebuah simulasi sederhana bagi seluruh Mahasantri untuk memberikan gambaran pada mereka bagaimana teknis pelaksanaan acara tersebut sebelum sosialisasi yang sekaligus menjadi ajang perlombaan itu benar-benar diselenggarakan.

Sebagai salah satu agenda besar tahunan, sosialisasi manasik haji ini bertujuan untuk memberikan pelatihan bagi para Mahasantri tentang bagaimana tata cara haji yang benar setelah mereka mempelajari materi bab haji dalam ta’lim afkar. Walaupun Kyai Muzakki sempat bimbang untuk mengadakan acara ini dikarenakan manasik haji itu sudah ada sejak TK hingga MA, namun setelah mempertimbangkan sisi lainnya yang sebagai ciri khas Ma’had UIN malang akhirnya acara ini tetap dilaksanakan.

“Intinya manasik ini supaya kita bisa menapak tilas sejarah yang pernah dibangun oleh nabi Ibrahim alaihissalam, mudah-mudahan berkah manasik ini,” ujar Kyai Muzaaki.

Dia berharap semoga dengan adanya manasik ini, kampus UIN Maulana Malik Ibrahim tersebut bisa seperti Mekkah yang senantiasa diberikan rezki berupa ketenangan, kedamaian dan kemakmuran.

Tidak hanya itu, dengan adanya sosialisasi ini Mudir Ma’had juga berharap para Mahasantri bisa memaknainya sebagai pelatihan penanaman karakter-karakter santri dalam diri mereka.

“Itu haji substansinya di Arafah, maka saya minta kepada seluruh panitia, di Arafah harus tanamkan karakter pada anak-anak, sabar, ikhlas, bukan materi-materi haji,sabar, air tidak ada harus sabar, wifi mati tidak hidup-hidup harus sabar gitu, tanamkan itu kepada adek-adek ya,” tambah Ketua Mudir se-PTKIN itu. (nlb)

Leave a Reply