PKM 2014 Ajak Mahasantri Keliling Nusantara

On 06/06/2014 by admin

Keliling Nusantara bersama Pusat Ma’had Al-Jami’ah dengan melestarikan Budaya

El-Ma’rifah – Berbagai macam cara dilakukan oleh Ma’had untuk melestarikan budaya dan warisan leluhur nusantara. Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan lomba tari daerah pada Senin malam (02/06) dalam acara Pekan Kreativitas Mahasantri (PKM) 2014. Lomba yang dikenal dengan sebutan “Goyang Nusantara” ini adalah salah satu jenis lomba yang dilaksanakan pada PKM tahun ini yang diikuti oleh seluruh mabna yang ada di Ma’had. Selain untuk melestarikan budaya nusantara, acara ini diselenggarakan dengan maksud untuk memeriahkan rangkaian acara akhir mahasantri di Pusat Ma’had Al-Jami’ah yang dikenal dengan acara muwada’ah.

                Lomba yang berlangsung selama dua jam di lapangan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang ini ternyata mampu menyita animo penonton yang begitu tinggi, hal ini terbukti dengan begitu banyaknya penonton yang sangat antusias menyaksikan dan menikmati jalannya acara pada malam itu sejak awal hingga usai. Seluruh mahasantri dan penonton lomba Goyang Nusantara ini terasa sedang diajak berkeliling nusantara dengan sajian tarian tradisionalnya, mulai dari Bengkulu, Jawa Barat, Papua, Sumatera Barat, Kalimantan, Jambi, Riau, Jawa Timur dan di akhir acara menuju Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
                Mabna Ibnu Rusyd yang tampil di urutan pertama dengan tari daerah asal Bengkulu yang dikenal dengan tari Nutut Ata sukses membuka acara dengan baik. Ansyori, salah satu peserta Goyang Nusantara perwakilan mabna Ibnu Rusyd mengungkapkan, “acara lomba ini bagus sekali, karena dengan begini pengetahuan dan wawasan kita tentang budaya di Indonesia bisa lebih luas. Seperti halnya tari daerah Bengkulu tadi, dari acara ini kita bisa tahu bahwa tarian itu menceritakan tentang zaman dahulu bagaimana mencuci beras yang kemudian jadi tari daerah di Bengkulu.”
                Mabna lainnya pun juga tampil begitu memukau membawakan tarian daerahnya masing-masing. Sebut saja mabna Asma’ binti Abi Bakar yang membawakan tari Merak asal Jawa Barat, kemudian Ibnu Sina dengan tari Yamko Rambe Yamko dari Papua, dilanjutkan dengan penampilan mabna Ummu Salamah dengan Tari Piring dari Sumatera Barat, mabna Al-Faraby dengan Tari Perang Dayak asal Kalimantan, mabna Fatimah Az-Zahra dengan Tari Sekapur Sirih dari Jambi, disusul kemudian dengan mabna Al-Ghazali yang menyajikan tari daerah Riau, Lancang Kuning dan mabna Khadijah Al-Kubra dengan Tari Beskalan Putri dari Jawa Timur dan kemudian ditutup dengan penampilan menakjubkan dari mabna Ibnu Khaldun dengan tari daerah asal Aceh, yaitu Tari Saman.
Ainun Ika Pratiwi, salah satu mahasantri MSAA yang juga ikut menyaksikan serunya acara Goyang Nusantara PKM 2014 mengungkapkan, “acaranya keren, di jaman yang modern ini ternyata masih ada yang mengembangkan budaya lokal, budaya Indonesia sendiri. Dengan begini, kita kan diajarkan untuk mencintai Indonesia melalui keseniannya, yaitu seni tari. Dari acara ini juga, MSAA menunjukkan bahwa MSAA mampu turut membantu mahasantrinya dalam mengekspresikan kecintaanya terhadap kebudayaan Indonesia. Lewat ajang ini pula, kita bisa mengenal keberagaman budaya dari negara multikultural ini.” (liv/vero)

Leave a Reply