LEBIH DEKAT, LEBIH AKRAB…

On 06/11/2011 by admin

Dengan berbagai tuntutan yang disandang oleh kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai kampus berkelas internasional, wajar rasanya bila Ma’had Sunan Ampel Al Ali (MSAA) pun juga memiliki cara tersendiri untuk lebih mengakrabkan diri. Lebih menghidupkan profil MSAA melalui berbagai bentuk kenang-kenangan dan souvenir memang bukan hal yang mudah di lakukan, terlebih lagi usaha ini di awali dengan kerja keras ‘bantingan’. Namun, hal itu bukan tidak mungkin dilakukan selama masih memiliki tekad untuk berhasil bukan?

El Ma’rifah. Gambaran Kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang saat ini memang tak lagi bisa di pandang sebelah mata. Inovasi diberbagai bidang dan ilmu pengetahuan tak lagi menjadi hal yang mencengangkan. Kampus inipun kini tercatat sebagai salah satu kampus hijau yang tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga menjadi kampus yang benar-benar menapaki kiprahnya di dunia internasional. Peranannya tidak hanya menjadi pembicaraan di ranah pendidikan, politik, dan sosial, namun juga merambah ke dunia bisnis perekonomian.

Pencapaian yang mengagumkan seperti ini hanya di awali dengan sebuah ide kecil namun memiliki tekad yang besar. Salah satu ide kecil itu adalah penggabungan antara dunia pesantren dengan dunia kampus yang sebelumnya cenderung dikotomis. Percampuran antara sistem pendidikan modern dengan tradisional itu menjadikan UIN Maliki memiliki pesona dan citra istimewa tersendiri.

Investasi Praktis dan Kreatif

Karena posisi kampus yang sudah memulai langkah pertamanya menuju kelas bertaraf internasional. Oleh karena itulah MSAA sebagai wajah pertamanya mau tidak mau juga harus menyeret langkahnya untuk maju. Ibarat istri, kemanapun suami pindah ya mesti ikut pisan. Tak banyak yang bisa dilakukan MSAA untuk menjamu para pencari kesejahteraan pendidikan di kampus hijau ini. Oleh karena itu, para pengelola kebijakan di MSAA mau tidak mau harus memberikan setidaknya sesuatu untuk di ingat oleh para tamu.

Griya Souvenir, memang tak terlalu istimewa dan mungkin bisa dikatakan timbul tenggelam karena eksistensinya yang masih baru lahir. Hanya griya kreatif inilah yang menjadi satu-satunya ‘tempat kembali’ bagi para guest yang ingin memiliki kenangan indah menjejakkan kaki di kampus UIN Maliki khususnya di MSAA. Meskipun eksistensinya yang masih abstrak, namun ada yang perlu dicatat lebih dalam lagi bahkan mesti diapresiasi karena inovasi ini merupakan sebuah investasi kecil yang praktis.

Di antara beberapa griya dan rumah kado yang kini menjadi salah satu tren kalangan muda, griya souvenir milik MSAA ini juga memiliki keunggulan baik itu dari segi appearance maupun harga. Meskipun griya ini adalah sebuah usaha yang bergerak hanya untuk kalangan MSAA saja, namun bukan berarti kiprahnya hanya seluas teritorinya. Kestrategisan posisinya yang tepat berada di tengah-tengah mahasiswa, khususnya mahasiswa baru, menjadikan usaha griya ini layak dipertimbangkan untuk di jadikan ladang investasi.

Menjadi lebih dekat dan lebih mengakrabkan diri dengan MSAA memang bisa dilakukan dengan berbagai cara, namun tak ada yang lebih sempurna dibanding dengan memberikan sebuah cara dalam bentuk signifikan. Hanya untuk tujuan itulah sebenarnya griya souvenir memberikan sumbangsihnya. Bukankah segala hal itu patut untuk dikenang? (Qf)

Leave a Reply